Pemberontak yang Masih Bertahan |
Televisi pemerintah Libia telah menayangkan gambar-gambar massa pendukung Gaddafi bersuka cita di pusat kota Zawiya setelah berhari-hari pasukan pemerintah berusaha menggusur pemberontak dari sana.
Wartawan asing tidak diperkenankan pergi ke Zawiya, yang berada di barat ibukota Libia Tripoli, sehingga klaim media resmi tersebut mustahil diverifikasi.Seorang pemberontak mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pasukan pemerintah telah merebut lapangan utama di Zawiya hari Rabu (9/3), meski pemberontak tengah merencanakan serangan balik.
Seorang dokter di kota tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya 40 orang tewas dalam pertempuran hari Rabu.
Wartawan BBC di kota di belahan timur Libia, Benghazi, yang dikuasai pemberontak, mengatakan serangan terhadap Zawiya adalah bagian upaya terkoordinasi oleh Kolonel Muammar Gaddafi mengkonsolidasikan basis kekuasaannya di belahan barat Libia.
Sepanjang hari
Laporan di televisi pemerintah tersebut tersiar setelah pasukan Kolonel Muammar Gaddafi mempergencar serangan untuk merebut kembali Zawiya dari tangan pemberontak.Pertempuran sengit merebak sepanjang hari Rabu. Tank-tank yang dikirim pemerintah menggempur lapangan utama kota Zawiya, tutur saksi mata.
Sementara itu, Kolonel Gaddafi mengirim seorang pejabat tinggi ke Mesir dan beberapa utusan lain dilaporkan diutus ke Brussels dan Portugal.
Pemerintah Libia menawarkan imbalan bagi orang yang menangkap tokoh pemberontak Mustafa Abdel Jalil, yang pernah menjabat menteri kehakiman.
Hasil revolusi yang mulai pecah pertengahan Februari dengan tujuan menamatkan kekuasaan Gaddafi yang sudah berlangsung 41 tahun kini berada di posisi kritis, kata para wartawan.
Wartawan BBC Wyre Davies di Tripoli mengatakan pasukan Gaddafi tampaknya berhasil memanfaatkan keunggulannya atas pasukan pemberontak yang tidak terorganisir rapi dan tidak dibekali persenjataan yang memadai.
Zawiya, yang berada sekitar 50km dari ibukota Tripoli, telah menjadi sasaran tembakan artileri, tank dan sniper yang dikerahkan oleh rezim Gaddafi selama empat hari.